susah untuk menebak hatinya. tapi lebih susah untuk menebak hatiku. aku terdiam sesaat ketika dapat berita dari dia. cukup sedih dan sangat memalukan, tapi inilah yang ku bilang sesuatu yang sulit di tebak. aku hanya berfikir dia bukan yang terbaik, padahal dia bisa menjadi lebih daripada pria terbaik. aku yakin dia sanggup menungguku di tengah hujan deras. tapi aku tidak yakin dia akan setia menjaga ku ketika dia mengetahui sebenarnya. aku coba jujur kepada dia tetapi dia mencoba menghiang dari kejujuran ku, aku coba mencintainya tapi dia merubahnya dengan kata-kata kasar nya. pergilah dari hidupku, untuk menjadi lebih baik. pulang lah kepangkuan ku untuk memperbaiki hidup ku. aku menunggumu sampai sekarang. tapi tidak ada hasil yang ku dapat saat ini. aku hanya mendapat sakt hati yang menurut pendapatku. aku tidak akan melupakkan mu untuk 3 tahun ini. bagaimana aku bisa melupakan mu kalau kita bertemu setiap hari di lorong itu. bertemu tanpa tanya, hanya hati yang bicara. mungkin hanya hatiku bukan kamu. sesungguhnya hanya kamu yang paling memperhatikan ku saat ini. aku berharap kepadamu, sangat berharap kamu mampu merubah hidupku. tapi aku belum bisa merubah hidupmu, begitu juga kamu, kamu juga belum bisa merubah hidupku. maaf kan aku jika aku pernah menyakitimu. ini yang aku takutkan persahabatan kita menjadi sebuah permusuhan, permusuhan yang disebabkan cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar